Soal Kualitas Pengajar


Aku butuh transparasi di kampus sendiri. Kamu?

Sumpah, yang bikin prihatin adalah sistem cek kelayakan para pengajar di kampus-kampus. Semua kampus di negeri ini harus punya kontrol yang baik agar kualitas pengajar (atau pendidik) dapat terjamin.

Keseriusan kampus pada masalah ini menunjukan komitmen pada pendidikan, sekaligus memenuhi harapan bahwa institusi pendidikan menjadi pengayom generasi penerus bangsa. Karena itu, transparansi, akuntabilitas dan upaya demokratis lainnya perlu diterapkan.

Salah satu upaya serius, khususnya terkait para pengajar, adalah dengan menentukan kriteria, pengawasan proses, dan penilaian langsung dari mahasiswa. Di beberapa kampus, rekruitmen sesuai kriteria, pengawasan oleh tim khusus, dan kuesioner yang diisi mahasiswa mungkin sudah berjalan secara formalistis.

Tetapi itu tidak cukup. Perlu ada report dari institusi pendidikan langsung kepada mahasiswa sekaligus pada publik. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban. Tanpa itu, kinerja lembaga pendidikan patut dipertanyakan, bahkan dicurigai. Semua itu semata demi menjaga kualitas, agar tidak semata berhenti pada tahap prosedur formal.

Mari kita cek penyelenggaraan kampus kita masing-masing agar mekanisme kontrol terhadap kualitas pendidikan kita berjalan. Jangan sampai terjadi tindakan intimidatif (bully), kekerasan fisik, pelanggaran kode etik, pelanggaran prosedur, oligarki bertopeng akademis, korupsi, dan tindakan lain yang mereduksi visi dan misi.

Memang butuh tekad kuat dan keberanian dalam menghadapi persoalan semacam ini. Tentu kita sadar, pengajar memiliki "kuasa" tertentu, ditambah keleluasaannya sekaligus pada wilayah struktur. Karena itu semestinya mahasiswa bersatu, bukan saja dengan mahasiswa lain, tapi juga dengan pengajar lain yang masih memiliki nalar yang kuat untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »