Pemilukada Jabar


Tanggapan positif pada HADE sejak hari minggu lalu sudah mengalir deras, baik itu dari media elektronik maupun media cetak berkat berhasilnya pasangan nomor 3 cagub dan cawagub ini di Quick Count yang diselenggarakan berbagai lembaga. Akibat arus itu, masyarakat seakan sudah meng-iya kan Ahmad Hermawan dan Dede Yusuf menjadi pemimpin mereka.
Berbarengan dengan itu, isu miring, walaupun lamban ikut mengalir. Entah ini dari kubu pasangan lain, atau karena tak suka saja mereka dipimpin, oleh karena sebelumnya, tak ada sedikitpun partisipasi pemimpin bagi kelangsungan hidupnya.
Diantara isu miring itu, konon HADE dipilih hanya karena kepopuleran dan ketampanannya saja, tak jauh beda ketika pemilihan presiden di 2004 lalu, pemuda-pemudi dan ibu-ibu berandil besar mencoblos kartu pemilihan tepat diangka 3. karena persamaan motif itu, maka nasib Jawa Barat kedepan bakal sama dengan Indonesia sekarang yang juga dipimpin oleh seorang tampan, gagah perkasa, tapi tak mampu mengurangi rakyat yang menderita.
Di Jakarta, mahasiswa asal Jawa Barat mengaku puas dengan hasil sementara ini. Walaupun beberapa organisasi primordial sudah condong ke nomor 2 dari jauh hari, nampaknya itu hanya dukungan organisasi. Di lapangan, terlebih menjelang masuk kotak pencoblosan pikiran mereka cendrung memilih yang muda dan kasep tentunya.
Seperti itulah yang diucapkan Luthfi seorang mahasiswa yang menjabat ketua Himalaya ini. Baginya dukungan bagi AMAN hanyalah moril dari organisasi saja sebagai rasa memiliki karena pak Agum berasal dari Tasikmalaya. Lagi-lagi, di pemilihan, organisasi tak mengikat anggotanya apalagi mendoktrin harus memilih nomor 2.
Terkait pasangan DAI, Apep Saefullah, aktifis Galuh Jaya, mengaku pesimis. Dengan kondisi Jawa Barat sebelumnya ditambah ada pasangan lain yang lebih kasep, mendorong minatnya memilih pilihan lain. Tentu tak sama dengan aktifis asal Jawa Barat lain, tapi setidaknya ini menjadi bahasan penting karena diakui ataupun tidak, terpilihnya HADE bukan semata dukungan masa PKS-PAN saja, melainkan karena kecendrungan pemilih pada calon yang kasep. Semoga pilihan itu menjadi yang terbaik, karena bagaimanapun pilihan mayoritaslah yang menentukan sejahtra tidaknya Jawa Barat ke depan.
Ai Nurhidayat
15 April 2008
Ciputat Indonesia

Cadar itu kau simpan dimana?

Cadar itu kau simpan dimana?
Kalau cadar bisa menjaga kehormatanmu. Kalau cadar itu bisa membuatmu lebih alim. Kalau cadar itu menjadikanmu percaya diri. Lalu kau simpan dimana cadarmu itu? Kenapa kehornmatan kau gadaikan dengan wangi farpum membangkit syahwat. Kau jual wajah anggunmu dengan lapisan bedak. Kau ganti imanmu dengan idola yang memiliki ketampanan. Kau percaya pada dirimu tapi dengan kesombongan yang telingapun tak mau mendengarnya. Sudah, kau beritahu aku dimana kau simpan cadarmu itu. Supaya aku bisa mengambilnya dan menempelkannya di wajahmu.